Vladimir Putin: Biden Usulkan Penundaan Keanggotaan Ukraina Di Nato Pada 2021

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

, ISTANBUL -- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (26/12) mengeklaim bahwa Presiden Amerika Serikat Joe Biden, nan bakal meninggalkan jabatannya, mengusulkan penundaan keanggotaan Ukraina di NATO pada 2021.

"Saya tahu bahwa Presiden Biden saat ini membicarakan perihal itu, ini bukan rahasia, pada tahun 2021. Dia mengusulkan perihal ini kepada saya, (yaitu) menunda penerimaan Ukraina ke NATO selama 10-15 tahun lantaran mereka belum siap," kata Putin kepada wartawan dalam konvensi pers di St. Petersburg.

Putin menyatakan bahwa dia setuju dengan penilaian Biden mengenai ketidaksiapan Ukraina. "Tetapi Anda akhirnya bakal mempersiapkannya dan menerimanya," tambah Putin.

"Dari perspektif pandang sejarah ... itu hanya masalah waktu. Bagi kami, tidak ada bedanya - hari ini, besok, alias dalam 10 tahun," katanya.

Putin juga menyebut bahwa dirinya tidak berkawan dengan pernyataan tim Trump mengenai rumor ini, tetapi mempertanyakan apakah ada perbedaan antara pemerintahan Biden dan usulan nan dilaporkan dari tim Trump.

"Saya tidak tahu gimana situasi ini bakal berkembang lebih lanjut, alias petunjuk apa nan bakal diberikan presiden terpilih kepada koleganya. Kita bakal lihat nanti," ujarnya.

Rusia telah menjadikan ekspansi NATO ke dekat perbatasannya sebagai salah satu argumen utama dimulainya "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari 2022.

Trump, nan bakal memimpin bulan depan, mempertanyakan support AS untuk Ukraina dan berjanji bakal mengakhiri bentrok dengan cepat.

Mediasi Slovakia

Putin juga menyinggung pembicaraannya baru-baru ini dengan Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, pada Minggu malam. Ia mengatakan bahwa Fico menyatakan kesediaan negaranya untuk menyediakan platform negosiasi antara Moskow dan Kiev.

"Jika itu terjadi - kenapa tidak. Karena Slovakia, dari perspektif pandang kami, mengambil posisi netral. Ini adalah opsi nan dapat diterima bagi kami," katanya.

Putin menegaskan bahwa Rusia selalu mendukung pengiriman gas alam ke Eropa dan mendorong "depolitisasi isu-isu ekonomi," dengan menunjukkan kesiapannya untuk memasok gas melalui Polandia nan bertetangga.

Ia juga mengingatkan keputusan Ukraina untuk tidak memperpanjang perjanjian dengan Moskow mengenai transit gas ke Eropa, nan bakal berhujung pada 1 Januari mendatang.

"Mereka (Ukraina) berjuntai pada support Eropa, lantaran tanpa support itu, Ukraina apalagi tidak bisa eksis, apalagi berperang. Tetapi sekarang mereka menghukum Eropa nan sama dengan menutup perjanjian transit gas kami ke Eropa," tambah Putin.

Ia mengatakan tidak mungkin untuk memperbarui perjanjian sebelum Tahun Baru lantaran "mustahil untuk menyelesaikannya dalam 3-4 hari."

sumber : Antara

Selengkapnya