Tak Diduga, Ri Bakal Jadi Incaran Investasi Dunia Buat Gali Migas

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dengan potensi minyak dan gas bumi (migas) nan tetap besar ditaksir bakal menjadi sasaran investasi dunia, khususnya pada 2025 mendatang.

Hasil kajian nan dilakukan oleh perusahaan riset daya dan intelijen upaya independen pedoman Norwegia, Rystad Energy, berbareng dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), menunjukkan bahwa potensi temuan gas di Indonesia tetap tinggi sejalan dengan meningkatnya kebutuhan gas bumi di tingkat global.

E&P Market Analyst Rystad Energy Stephen Salomo mengungkapkan, perihal itu bisa menjadi momentum untuk investasi, khususnya sektor gas bumi di Indonesia.

Stephen menyebut, sejatinya Indonesia mempunyai potensi gas bumi nan melimpah, khususnya potensi gas bumi di laut dalam (deep water) terbesar pada 2023.

"Tetapi setelah tahun 2024 kemarin setelah Tangguh FID (Final Investment Decision) kemarin, dan tahun 2025 momentumnya berikutnya bakal dibawa oleh Indonesia. Just to give you seberapa besar nilainya tahun 2025 Indonesia jika kita bandingkan dengan negara lain, dari tahun 2020 sampai tahun 2024 itu tetap besar Indonesia di tahun 2025 saja," jelasnya dalam obrolan hulu migas nan diselenggarakan SKK Migas di Jakarta, dikutip Jumat (27/12/2024).

Stephen mengungkapkan, berasas hasil kajian nan dipaparkannya, wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, bakal menjadi negara dengan nilai investasi migas tertinggi di seluruh bumi pada 2025.

Dia menyebutkan, total investasi nan masuk diperkirakan mencapai US$ 21 miliar alias setara Rp 338,98 triliun (asumsi kurs Rp 16.142 per US$). Hal itu merupakan nilai investasi tertinggi terhitung sejak 20 tahun belakangan.

"But, jika kita lihat Southeast Asia tahun 2025 this is the first time in the last decade investment di tahun 2025 untuk new development mencapai US$ 21 billion dari Southeast Asia. Dan apalagi jika kita ngomongin Asia kita combine Southeast Asia dan Australasia which is basically the same Southeast Asia nilainya for the first time in 20 years bakal melampaui North America," bebernya.

Dengan begitu, Stephen menilai, Indonesia dengan potensi gasnya nan melimpah bisa menjadi sasaran investasi nan menarik bagi perusahaan migas kelas kakap bumi untuk berinvestasi di Tanah Air.

"So, ini adalah perihal nan menarik di Indonesia dan jika saya bisa bilang secara nomor ya sekarang persen pastinya berapa tahun 2025 Indonesia sekitar almost 60% dari total investment di Southeast Asia," tambahnya.

Tidak hanya itu, dia memperhitungkan bahwa hingga tahun 2027 mendatang, Indonesia bisa menjadi negara tujuan investasi gas menggantikan posisi Malaysia.

"Tahun 2027 nilainya bukan hanya bakal meningkat dari absolute value but also secara persentase bakal menunjukkan almost 70% which shows that yes in the past investment drive oleh Malaysia, but in the near term it's time to shine for Indonesia and we have to show that we need business in here in terms of absolute investment," tandasnya.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kapal Tanker Rusia Terbelah Hingga Avanza dan Brio Tersingkir

Next Article Pemerintah Akan Rilis 'New Gross Split', Ternyata Begini Penjelasannya

Selengkapnya