Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melalui Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) bereaksi serangan baru Israel ke Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina. Lembaga itu menyebut tindakan Tel Aviv itu merupakan tindakan nan keji.
Dalam sebuah pernyataan nan diterima CNBC Indonesia, Ketua BKSAP Mardani Ali Sera menyebut bahwa tudingan Israel bahwa RS Indonesia Gaza menjadi markas pasukan Hamas merupakan sesuatu nan tak dapat dibuktikan kebenarannya.
"RS Indonesia merupakan sedikit dari rumah sakit di Gaza nan secara parsial tetap berfungsi. Tuduhan bahwa di rumah sakit Indonesia itu ada pejuang Hamas nan menyerang Israel adalah ketidakejujuran namalain tidak ada bukti," tegas dia, Kamis (26/12/2024)
Lebih jauh, politisi PKS tersebut mencurigai serangan Israel atas akomodasi kesehatan di Jalur Gaza tersebut sebagai kebijakan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) nan dilakukan secara keji, biadab, dan tidak berperikemanusiaan.
"Menurut beberapa sumber, per November 2024 tercatat hanya 17 dari 36 rumah sakit di Gaza nan tetap berfungsi. Sisanya hancur alias berfaedah sebagian lantaran serangan sadis Israel. Ini jelas-jelas TSM. Anehnya, organisasi internasional belum banyak berbuat. Ini jelas-jelas teror nan sangat mengerikan," imbuh Mardani mengingatkan.
Lebih lanjut, dia mendesak organisasi dunia memberikan tekanan keras dan secepatnya terhadap Israel agar mematuhi norma internasional.
"Saya mendesak organisasi dunia terutama PBB agar memaksa Israel mematuhi norma internasional, terutama Pasal 18 Konvensi Den Haag tentang Hukum dan Kebiasaan Perang di Darat tahun 1907 nan melarang serangan terhadap rumah sakit, tempat medis, dan tenaga medis nan mengumpulkan, merawat, dan mengevakuasi orang nan terluka dan sakit dalam bentrok bersenjata," papar dia.
Pada sisi lain, legislator Komisi II tersebut menilai serangan Israel terhadap beragam akomodasi kesehatan dan penampungan pengungsi sebagai upaya melenyapkan penduduk Gaza.
"Saya semakin percaya bahwa teror Israel nan jauh dari kosa kata kemanusiaan itu bermaksud memusnahkan dan mengusir penduduk Palestina dari wilayah Jalur Gaza. Kita kudu terus mengupayakan gencatan senjata, memastikan tersalurkannya support kemanusiaan, menyediakan koridor kondusif bagi penduduk sipil dan merealisasikan untuk menghukum Israel di Mahkamah Internasional dan Mahkamah Pidana Internasional," pungkas dia.
Sebelumnya Rabu pekan lalu, Israel kembali melancarkan serangan ke Rumah Sakit Indonesia, awal hari waktu setempat. Direktur RS Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al-Sultan, mengatakan serangan terbaru ini menyebabkan bagian rangka genting dan jendela RS rusak parah.
"Tolong selamatkan Rumah Sakit Indonesia dan tim medis serta pasien. Lakukan nan terbaik untuk menjaga Rumah Sakit Indonesia tetap hidup," kata Marwan.
Serangan terhadap RS Indonesia di Gaza ini sebetulnya sudah berjalan sejak 14 Desember awal hari lalu. Kala itu, staf lokal RS Indonesia mengatakan tank-tank Israel sudah melakukan pengepungan.
"Penyerangan dilakukan langsung ke bilik pasien, di mana ada seorang pasien dengan susah payah keluar dari ruangan menuju koridor. Penembakan terus-menerus ini membahayakan pasien nan ada di dalam rumah sakit," katanya.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Israel Serang RS Indonesia di Gaza, Picu Kebakaran Sampai Atap
Next Article Tolong Presiden Prabowo, Israel Bakar RS Indonesia di Gaza