Q1 2025 Kilang Ri Ini Ditarget Bisa 'sulap' Minyak Jelantah Jadi Avtur

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) menargetkan pengaplikasian teknologi nan bisa mengolah minyak jelantah alias minyak goreng jejak pakai (Used Cooking Oil/UCO) menjadi bahan bakar penerbangan ramah lingkungan di Kilang BBM milik perseroan.

SVP Research & Technology Innovation Pertamina Oki Muraza mengungkapkan pihaknya bakal mengaplikasikan teknologi nan bisa mengolah minyak jelantah menjadi Sustainable Aviation Fuel (SAF) pada kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, setidaknya pada Kuartal 1 2025 (Q1-2025) mendatang.

"Nah ini nan bakal sedang kita deploy ke Kilang Cilacap, mudah-mudahan di Q1-2025 kita sudah memproduksi Sustainable Aviation Fuel alias SAF dari UCO (Used Cooking Oil) di kilang nabati Cilacap," ungkapnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, dikutip Jumat (27/12/2024).

Teknologi nan dimaksud, lanjut Oki, adalah teknologi Hydro-processed Esters and Fatty Acids (HEFA). Selain itu, dia menyebut pihaknya juga sudah menguasai dua teknologi lainnya ialah melalui hidrogenasi dan isomerisasi untuk bisa mengolah minyak jelantah menjadi SAF.

"Kita memerlukan teknologi HEFA, Hydro-processed Esters and Fatty Acids, nan sudah kita kuasai, saat ini kita memerlukan 2 teknologi setidaknya, hydrogenation ya, proses hidrogenasi dan isomerisasi, di mana kita kelak bisa mengatur jumlah rantai dan propertis dari Sustainable Aviation Fuel ini," imbuhnya

Teknologi tersebut, ungkap Oki sudah terbukti paten mengubah minyak jelantah menjadi SAF setidaknya seperti nan sudah dilakukan oleh pihaknya melalui laboratorium milik pihaknya nan berlokasi di Pulo Gadung, Jakarta Timur.

"Dan ini sudah kita buktikan, kita punya pilot plan di lab Pertamina Pulo Gadung, dan hasilnya sangat bagus, apalagi untuk 1 tower reaktor, kita mempunyai yield nan salah satu nan paling tinggi di dunia," tambahnya.

Lebih lanjut, upaya nan dilakukan oleh pihaknya itu dinilai sejalan dengan visi Indonesia saat ini untuk mencapai kemandirian daya melalui swasembada daya di Tanah Air. Oki mengatakan, potensi pengolahan minyak jelantah menjadi bahan bakar ramah lingkungan di Indonesia apalagi bisa menciptakan sentra ekonomi baru.

"Jika kita memandang program nan sudah dicanangkan oleh pemerintah, Indonesia saat ini sedang berupaya untuk mengejar swasembada energi. Dan kemudian dari situ kita memandang minyak goreng jejak alias minyak jelantah ini adalah salah satu bahan baku nan tersedia cukup besar di Indonesia. Dan harapannya dengan mengolah minyak goreng jejak alias minyak jelantah ini, kita bisa menciptakan sentra ekonomi baru," kata dia.

Bukan tanpa alasan, Oki mengungkapkan bahwa potensi minyak jelantah di Indonesia mempunyai jumlah nan besar. Dia mengatakan pihaknya turut membujuk masyarakat luas untuk mendistribusikan minyak goreng jejak pakainya untuk bisa diolah kembali menjadi bahan bakar ramah lingkungan nan potensial di kancah global.

"Jadi, bakal ada masyarakat nan bakal berperan-serta di sirkular ekonominya, pengumpulan, limbah, dan seterusnya. Ini bakal membuka lapangan pekerjaan. Kemudian dari segi sustainability, ini bakal memberikan green reputation untuk Indonesia di mata dunia," tandasnya.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Cara Cerdas Pertamina Sulap Minyak Jelantah Jadi BBM Hijau

Next Article Kilang Pertamina Internasional Siap Olah Minyak Jelantah Jadi Avtur

Selengkapnya