Duh, Negara Raksasa Ini Diramal Resesi Di 2025

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Jakarta, CNBC Indonesia - Ramalan resesi di negara maju sekarang muncul lagi. Amerika Serikat (AS) diprediksi bakal mengalami kondisi penurunan ekonomi ini tahun depan.

Mengutip Economic Times, AS dapat dengan mudah menuju resesi besar di negara tersebut lantaran kepercayaan konsumen saat ini sedang ambruk menjelang upacara pelantikan Donald Trump sebagai presiden. Hal ini disebabkan sejumlah tarif nan dianggap dapat menyebabkan inflasi.

"Ada kekhawatiran bahwa kebijakan ekonomi Donald Trump nan dilaporkan berkarakter inflasioner juga dapat berkontribusi besar terhadap beragam masalah di masa depan pasar saham AS. Usulan tarif Trump adalah contoh besar lainnya tentang apa nan bisa menjadi argumen terbesar terjadinya resesi dalam ekonomi," ujar media itu dikutip Kamis (26/12/2024).

Menurut media ekonomi itu, ini adalah parameter tentang hilangnya kepercayaan penanammodal AS terhadap Donald Trump dan masa jabatannya nan bakal datang di Gedung Putih. Akan tetapi, faktor-faktor ini bisa membaik dalam beberapa waktu ke depan.

"Namun, poin indeks ini dapat kembali ke level normal setelah segala sesuatunya melangkah sesuai rencana bagi pemerintahan Trump, berasas kemajuannya," tambah media itu.

"Sampai saat ini, ekonomi AS belum menyentuh level resesi, dan melangkah cukup baik. Namun, ada kemungkinan bahwa ekonomi AS bakal segera menghadapi resesi, menurut beragam laporan pasar," jelasnya.

Trump sendiri sebelumnya telah melemparkan ancaman tarif untuk sejumlah mitra jual beli terbesar Washington, China, Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa (UE). Hal ini disebabkan adanya defisit perdagangan nan dimiliki AS dengan seluruh negara itu.

Dengan China, Trump mengatakan pada bulan November bakal mengenakan tarif tambahan sebesar 10% pada produk-produk China nan memasuki AS di atas bea apapun nan ada.

"Perwakilan China memberi tahu saya bahwa mereka bakal memberlakukan balasan maksimal, ialah balasan mati, bagi pengedar narkoba nan tertangkap melakukan perihal ini, tetapi sayangnya, mereka tidak pernah menindaklanjutinya, dan narkoba mengalir ke Negara kita, sebagian besar melalui Meksiko, pada tingkat nan belum pernah terlihat sebelumnya," ujar Trump.

"Hingga saat itu tiba, kami bakal mengenakan Tarif tambahan sebesar 10% kepada China, di atas Tarif tambahan lainnya, atas semua produk mereka nan masuk ke AS. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini," katanya.

Dengan UE, Trump mengatakan bahwa dia bakal menerapkan tarif untuk peralatan UE nan diekspor ke AS jika blok itu tidak bersikap setara dalam menyikapi defisit nan dialami Washington dalam berbisnis dengan Benua Biru.

"Saya memberi tahu UE bahwa mereka kudu menutupi defisit besar mereka dengan Amerika Serikat melalui pembelian minyak dan gas kami dalam skala besar," tulisnya di Truth Social.

"Jika tidak, maka bakal ada TARIF sepenuhnya!!!"


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Negara Maju Tetangga RI Resmi Resesi, Ekonomi Merosot Tajam

Next Article Ramai-Ramai Perusahaan sampai Analis Warning Ekonomi Amerika

Selengkapnya