TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, mengatakan bertanggung jawab atas kehancuran timnya dalam kekalahan 0-3 dari Bournemouth dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-17, Minggu, 22 Desember 2024.
Dean Huijsen, Justin Kluivert dan Antoine Semenyo mencetak gol untuk tim tamu, membikin Manchester United berada di posisi ke-13 klasemen. Ini pertama kalinya mereka berada di posisi terbawah pada hari Natal dalam sejarah Premier League.
Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini
Para suporter kecewa. Banyak dari mereka frustrasi meninggalkan stadion sebelum peluit akhir dibunyikan dalam laga di Old Trafford itu.
“Adalah tanggung jawab saya untuk melatih mereka,” kata Amorim.
“Tentu saja kami mau berkembang. Pada saat ini, semuanya begitu sulit, klub seperti Manchester United kalah 3-0 di kandang sendiri, itu sangat susah bagi semua orang.”
“Dan tentu saja para fans sangat kecewa dan lelah. Anda dapat merasakannya di stadion, dan saya mengerti itu, tetapi kami kudu menghadapinya.”
Kebobolan dari situasi bola meninggal telah menjadi penyakit Man United musim ini. Kelemahan itu muncul lagi pada laga ini ketika Huijsen mencetak gol sundulan dari tendangan perspektif pada menit ke-29.
Itu adalah gol ke-17 nan kebobolan United dari situasi bola meninggal di Premier League pada 2024. Ini merupakan jumlah terbanyak dalam satu tahun almanak dalam 32 tahun sejarah liga.
Amorim menggambarkan kondisi timnya dalam laga ini. “Tanpa kebobolan dari lawan, dan kemudian satu bola meninggal membikin kami lebih gugup, seisi stadion, saya merasakannya sejak menit pertama. Ada banyak kecemasan, itu normal lantaran konteksnya dan itu betul-betul mengecewakan,” kata pembimbing asal Portugal ini.
United mempunyai 23 tembakan berbanding 10 tembakan milik Bournemouth. Tetapi mereka tidak dapat menyelesaikannya menjadi gol. Kapten Bruno Fernandes melepaskan sejumlah tembakan nan melebar dari gawangnya di penghujung babak pertama.
Amorim mengatakan bahwa “banyak perihal nan berangkaian dengan mental” di timnya.
“Anda dapat merasakannya, tidak hanya para pemain, para penggemar... momen ini, semua orang di klub capek dengan momen-momen seperti ini,” kata dia.
“Kami kudu menghadapinya dan konsentrasi pada pertandingan berikutnya. Kami tahu apa nan kudu dilakukan, kami kudu mengatasi banyak hal, tetapi kami siap untuk melakukannya. Kami sudah tahu bahwa tantangannya besar.”
Amorimi tidak memasukkan Marcus Rashford ke dalam skuat untuk pertandingan ketiga berturut-turut, dengan pembicaraan nan beredar bahwa sang penyerang mungkin tidak bakal memperkuat lama di tim.
“Saya mau memandang nan terbaik dari para pemain saya,” kata Amorim tentang keputusannya. “Dan kemudian saya mencoba beragam perihal dengan pemain nan berbeda, jadi itulah konsentrasi saya.”
REUTERS