Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dilaporkan menembak jatuh jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS), Kamis. Jet tersebut ditembak jatuh saat mencoba menyerang wilayah Zaporozhye, wilayah Ukraina nan diklaim Rusia sebagai bagian dari Moskow melalui referendum September 2022.
Jet itu sendiri disumbangkan aliansi NATO ke Ukraina untuk mendukung perangnya ke Rusia. Beberapa personil NATO di Eropa memang mengirimkan jet tempur tersebut pada bulan Juli meski jarang digunakan untuk pertempuran udara ke udara.
"Pesawat F-16 itu berada di posisi untuk meluncurkan serangan rudal ke wilayah itu," kata Wakil Ketua Dewan Koordinasi Rusia untuk Integrasi Wilayah Baru, Vladimir Rogov di Telegram, dikutip RT, Jumat (27/12/2024).
"Pesawat itu ditembak jatuh," tambahnya.
Ukraina alias AS sendiri belum memberikan keterangan soal laporan ini. Namun perusahaan swasta Rusia, Rusia Fores telah menawarkan bingkisan sebesar US$170.000 (Rp 2,7 miliar) bagi siapa pun nan menembak jatuh F-16 Ukraina pertama.
Sebenarnya Jet F-16 digunakan Ukraina untuk mempertahankan diri dari rudal Rusia. Ini terlihat di Agustus meski kemudian terungkap bahwa ada salah satu pesawat nan ditembak jatuh oleh sistem rudal AS Patriot, nan juga disumbangkan oleh NATO.
Tak diketahui pasti juga kenapa ini terjadi. Penggunaannya nan butuh training mungkin menjadi penyebab.
Perang Rusia dan Ukraina dimulai sejak Februari 2022. Mengutip BBC di Desember ini, sedikitnya 43.000 tentara Ukraina tewas dengan 370.000 terluka sementara 198.000 tentara Rusia meregang nyawa dengan 550.000 luka akibat perang.
Perang kedua negara kerap memicu kekhawatiran munculnya perang bumi ketiga (PD 3). Bulan lalu, AS mengizinkan penggunaan rudal mautnya The Army Tactical Missile System (ACATMS) untuk Ukraina menyerang ke dalam Rusia, nan memicu Presiden Vladimir Putin merevisi doktrin nuklir Kremlin.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Putin Serang Ukraina Saat Natal, Jutaan Warga Terancam Kedinginan
Next Article Awas PD 3! NATO Siaga 5.000 Brigade Lapis Baja di 'Mulut' Rusia