Bom Power Bank Teror Rusia: Pelaku Warga Sendiri, Ukraina Dituduh

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) menyatakan sukses menggagalkan pembunuhan pejabat tinggi Rusia dan family oleh intelijen Ukraina (SBU). Rusia menyatakan mata-mata Ukraina melakukan percobaan pembunuhan lewat peledak power bank.

Reuters melaporkan bahwa FSB mengumumkan percobaan pembunuhan menggunakan peledak nan disamarkan sebagai power bank dan berkas arsip tersebut pada Kamis (26/12/2024). 

Pernyataan FSB adalah kelanjutan dari peristiwa pembunuhan Letjen Kirillov, kepala pasukan perlindungan nuklir, biologi, dan kimia Rusia oleh SBU. Kirillov dibunuh menggunakan peledak nan disematkan ke dalam sepeda motor listrik di luar gedung apartemen tempat tinggalnya.

Sumber SBU mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh mereka. Rusia menyatakan pembunuhan Kirillov adalah tindakan terorisme Ukraina.

"FSB telah mencegah serangkaian upaya pembunuhan pejabat tinggi militer di Departemen Keamanan," kata FSB. "Empat penduduk negara Rusia nan terlibat dalam serangan ini telah ditangkap."

SBU belum memberikan respons atas permintaan konfirmasi dari Reuters.

FSB adalah badan nan menggantikan badan intelijen Uni Sovyet, KGB. Mereka menyatakan penduduk negara Rusia nan terlibat dalam tindakan percobaan pengeboman direkrut oleh SBU.

Salah satu orang nan ditangkap ketika mengambil peledak nan disamarkan sebagai power bank di Moskow. Rencananya peledak tersebut bakal ditempel menggunakan magnet ke mobil seorang pejabat di Departemen Pertahanan Rusia.

Warga negara Rusia lain ditangkap saat memata-matai seorang pejabat senior Departemen Pertahanan Rusia. Pejabat tersebut rencananya bakal dibunuh menggunakan peledak nan disamarkan sebagai folder.

Rencana waktu serangan tidak dibeberkan oleh FSB. Namun, salah satu tersangka menyatakan dia mengambil peledak tersebut pada 23 Desember 2024.

TV buletin milik pemerintah Rusia menunjukkan gambar beberapa tersangka nan mengakui bahwa mereka direkrut oleh intelijen Rusia.

Moskow menyatakan Ukraina bertanggung jawab atas rangkaian pembunuhan dan menyatakan tindakan teror tersebut didukung oleh negara Barat. 

Darya Dugina, wanita 29 tahun anak wanita seorang politisi nasionalis Rusia yang, dibunuh pada Agustus 2022 dekat Moskow. The New York Times saat itu menyatakan intelijen Amerika Serikat percaya bahwa pemerintah Ukraina terlibat dalam pembunuhan tersebut.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Warga RI Makin Kecanduan Gawai-Paus Fransiskus Buka Pintu Suci

Next Article Putin Menang Lagi, Rusia Kuasai 2 Wilayah Baru di Ukraina

Selengkapnya